Sesanti

Sesanti

Minggu, 22 Desember 2013

MITONI



MAKNA SIMBOLIK MOTIF-MOTIF BATIK UPACARA ADAT MITONI DI YOGYAKARTA

Motif batik  yang digunakan pada saat upacara adat mitoni berjumlah tujuh, yaitu: Parang Kusumo, Udan Liris, Sido Asih, Semen Romo, Semen Romo Sawat Gurdo, Picis Gurdo Atau Mangkoro  dan  sebagai  pakaian terakhir    menggunakan    kain    Lurik Dringin. Kain batik tersebut masing- masing  mengandung  makna  yang luhur, yaitu:
1. Parang Kusumo yang motifnya mempunyai makna agar anak yang dilahirkan kelak dapat menjadi seorang kesatria yang mempunyai budi pekerti luhur, mandiri, dan berani mengatasi persoalan yang sedang dihadapi dalam kehidupan. Sedangkan warna pada motif tersebut mempunyai makna kesucian, kewibawaan dan keabadian.

Motif Parang Kusumo

2. Udan Liris yang pada motifnya mempunyai makna agar anak yang dilahirkan kelak mendapatkan rezeki yang lancar dan menjadi orang yang teliti didalam mengerjakan  sesuatu  sehingga dapat membuat orang yang berada disekitarnya menyukai sikap dan perilakunya serta menyayangi anak tersebut. Sedangkan warna pada motif tersebut mempunyai makna kesucian dan keabadian.



Motif Udan Liris
3. Picis Gurdo yang pada motifnya mempunyai makna agar anak yang dilahirkan   dapat mencari rezeki dengan  cara  dan  jalan  yang  baik dan  dapat  melanglang  buana seperti burung garuda yang dapat terbang tinggi. Sedangkan pada warna motif tersebut kewibawaan dan kesucian.



Motif Picis Gurdo

4. Picis   Mangkoro   yang   pada motifnya mempunyai  makna  agar anak  yang  dilahirkan  kelak dapat tumbuh   dan   mempunyai   rezeki yang melimpah, mempunyai kedudukan atau jabatan yang mulia dan dijauhkan dari marabahaya. Sedangkan warna pada motifnya mempunyai   makna   kewibawaan dan kesucian.


Motif Picis Mangkoro

5. Sido Asih yang pada motifnya mempunyai makna agar anak yang dilahirkan   kelak   selalu   dikasihi oleh banyak orang baik di keluarga maupun di masyarakat. Sedangkan pada warna motif mempunyai makana ketentraman hati, bersih, karismatik dan keabadian.


Motif Sido Asih

6.   Semen Romo yang pada motifnya mempunyai makna agar anak yang dilahirkan dapat bersemi kepada orangtua, dapat berkembang baik dari   segi   keahlian,   rezeki   dan perilaku   yang   lebih   baik   serta dapat memajukan masyarakat dan Negara. Sedangkan warna pada motifnya mempunyai makna kesucian, kewibawaan dan keabadian.


Motif Semen Romo

7. Semen Romo Sawat Gurdo yang pada motifnya mempunyai makna agar anak yang dilahirkan dapat meraih  cita-cita  tinggi  sesuai dengan keinginannya, seperti burung garuda yang dapat terbang tinggi. Sedangkan pada warna motifnya mempunyai makna kesucian, kewibawaan dan keabadian.
Sebagai kain penutup pada upacara tersebut menggunakan kain lurik (dringin) yang mempunyai makana agar yang dilahirkan mau mebaur   dengan   masyarakat,   rendah hati. Sedangkan warna pada kain tersebut          mempunyai          makna
keanggunan, kemakmuran dan keluhuran. Dari makna simbolik yang terkandung   pada   setiap   motif   dan warna kain batik tersebut masyarakat Yogyakarta dapat mengetahui dan mengaplikasikan nilai luhur pada kain batik tersebut.



Motif Semen Romo Sawat Gurdo

Sebagai kain terakhir atau penutup menggunakan kain lurik dringin. Kain ini mengandung makna agar anak yang dilahirkan kelak mempunyai  jiwa  rendah  hati, sederhana, dan bisa berbaur sama masyarakat.



Kain lurik Dringin

Sumber tulisan : 
MAKNA SIMBOLIK MOTIF-MOTIF BATIK UPACARA ADAT MITONI DI YOGYAKARTA

THE SYMBOLIC OF BATIK DESIGN AT MITONI RITUALITY IN YOGYAKARTA
 
Sugeng
NIM : 09207241007
Dosen Pembimbing : Iswahyudi,M.Hum.
Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail : jangkis.sukses@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar