TATA NILAI TEKNOLOGI
Teknologi pada hakikatnya merupakan praktek
penyiasatan atau rekayasa yang dilakukan oleh manusia untuk mempermudah dalam
memenuhi kebutuhan, dan bahkan keinginan hidupnya, secara lebih efektif dan
efisien. Kecakapan dan ketrampilan teknologi bukan hanya dipergunakan untuk
keperluan eksplorasi, eksploitasi, dan pengendalian alam, melainkan kini telah
merambah ke bidang administrasi dan manajemen. Dengan siasat dan rekayasa teknologis,
manusia semakin memperoleh
kemudahan, kenikmatan, dan kenyamanan hidup.
Dalam sejarah peradaban yang panjang, budaya Jawa
Yogyakarta telah memiliki begitu banyak dan beragam kecakapan dan ketrampilan
teknologis. Kecakapan dan ketrampilan teknologis yang berkenaan
dengan pemanfaatan sumber
daya alam, meliputi kegiatan pemenuhan kebutuhan pangan,
sandang, papan, pemukiman, dan pengelolaan lingkungan hidup, telah dipraktekkan
dengan prinsip keselarasan, serasian, dan keseimbangan antara ekploitasi dan
konservasi, antara pemenuhan kebutuhan masa kini dan keberlanjutannya bagi masa
depan (lumintu; sustainable), jangan
sampai terjadi keserakahan eksploitasi secara
berlebihan (angkara murka)
sehingga dapat mengguncangkan dan
merusak harmoni alam. Kelestarian alam amat ditentukan oleh kecakapan dan
kebijaksanaan manusia (rahayuning bawana
kapurba waskithaning manungsa). Keguncangan dan kerusakan alam sebagai
makrokosmos akan mengguncang dan merusak keharmonisan kehidupan manusia sebagai
mikrokosmos.
Kecakapan dan ketrampilan teknologis yang berkenaan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya manusia dipraktekkan dengan
dilandasi oleh prinsip kemanusiaan. Manajemen sumber daya manusia dimaksudkan
agar manusia dapat bekerja secara lebih produktif, lebih efisien, lebih kreatif
dan inovatif, namun harus dihindari perlakuan-perlakuan yang ekploitatif
sehingga merendahkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Pengelolaan
sumber daya manusia bukan dimaksudkan untuk memeras dan merendahkan derajat
manusia, melainkan justru untuk memuliakannya. Sesungguhnya, keselamatan dan kesejahteraan
umat manusia hanya bisa terwujud apabila manajemen sumber daya manusia
dilandasi oleh peri kemanusiaan (rahayuning
manungsa dumadi karana kamanungsané).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar